Search Engine


powered by FreeFind

Jumat, 05 Oktober 2007

Quran Mengutip Injil Palsu

Quran Mengutip Injil Palsu

By Bishop Zakaria Boutros

1). The angel bringing food to Maryam while she was in Al-Mihrâb (seclusion)

In the quran, in the Family of Imran chapter (Surat Aal-'Imran) 37:" Every time Zakaria
entered Al-Mihrâb (seclusion) to visit her, he found her supplied with sustenance.

"That does not exist in the Holy bible at all, but that story was literally present in a popular heretic book named" The birth of Mary and the childhood of the savior", chapter 20

2). The Christ speaking in the cradle:

The quran mentioned that the Christ spoke while he was in the cradle, in Mary chapter
(Surat Maryam) 29, 30:" Then she pointed to him. They said: "how can we talk to one who
is a child in the cradle?'Iesa (Jesus) said: Verily! I am a slave of Allah; He has given me
the Scripture and made me a Prophet"

This story doesn't exit in The Holy Bible, but was literally present in a popular heretic book
named" The birth of Mary and the childhood of the savior", chapter 20, and the quran quoted it from that book

3). The story of the Cave people

The Cave chapter (Surat Al-Kahf )22:"Some say they were three, the dog being the fourth
among them, others say they were five, the dog being the sixth, guessing at the unseen,
yet others say they were seven, the dog being the eighth, My Lord knows best their
number; none knows them but a few, So debate not "

This story of people of the cave was quoted from the book of "the life story of the
Christian saints and martyrs" named "Al-Sineksar"

In it, they mentioned" under the readings of the 20 Th of Mesra" (one of the Coptic
months):

"In that day, on the year 252 Gregorian, the seven young saints martyred, those were in
Ephesus and their names are documented they are: Melkhis, Martinyanus John,
Maximus, Dionasius, Serabion and Kostantinius

When the king provoked the paganism, they went to a cave to hide in it, fearing that they
may fall under the threatening of the king, and deny the Christ, but the king knew about
that, and he commanded to close the gate of the cave on them , one of the guards who
was executing that commandment was a Christian , so he engraved their life story on a
brass sheet he found in the cave

So those saints slender their pure souls and died , when the lord wished to honor those
honest believers , he revealed to the bishop of the city to go and open the door of the
cave , he went and found them dead but their bodies were conserved and intact , he
knew from the brass sheet he found in the cave that they died two hundred years ago,
and he knew from the coins they had that they were during the reign of king Dakius

The story was quoted by Muhammad and was put into the quran

Ibn Hesham said in his book 'the prophetical life story", part one page 217:

"Christianity was widely spread in Najran in the north of Yemen and the south of Hijaz, the king of Yemen was a Christian, also Waraqa Ibn Nofal became a Christian in Makkah and so many others."

Sila Layari Site beliau (http://www.fatherzakaria.net/books.htm)

Muhammad Rasoul Munafik

Muhammad Rasoul Munafik

By Melayu Murtad Berjaya

Mungkin ada beberapa cabaran yang pantas buat yang mengaku dirinya "nabi" tetapi wajarka apabila seorang "nabi" melanggar aturan Quran sebagai Hukum Islam yang tertinggi???

Dalel 1.

Q 2:222
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.


Tetapi iannya (Mohammed) malah mengindahkan ayat ayat Quran yang kentara sekali bahwa mendekati wanita haid adalah suatu kotoran atawa najis, oleh sebab itulah lelaki tiada oleh wanita haid sebelum bersuci, berikut petikan hadist yang meceriterakan kemunafikan "nabi" Mohammed dengan isterinya:


Muhammad tidur bersama Umm Salama sewaktu Umm sedang mens, menciumnya tatkala puasa dan setelah itu mandi bersamanya dari satu baskom … (Sahih Bukhari 1.6.319)

Dikisahkan oleh Zainab bint Abi Salama:
Um-Salama berkata, "Saya mengalami mens ketika sedang berbaring dengan Nabi di bawah selimut wol. Lalu aku ke luar dari selimut, mengambil pakaian untuk mens dan mengenakannya. Rasul Allah berkata, “Apakah kau sedang mens?” Aku jawab, “Ya”. Lalu dia memanggilku dan merengkuhku ke bawah selimut wol.” Um Salama kemudian berkata, “Sang Nabi biasa menciumku saat dia puasa. Sang Nabi dan aku biasa mandi Janaba dari satu baskom.” (
Sahih Bukhari: Volume 1, Buku 6, Nomer 319:)

Sewaktu Aisyah sedang mens, Muhammad seringkali memeluknya sewaktu mandi … (Sahih Bukhari, 1.6.298)

Dikisahkan oleh 'Aisha:
Sang Nabi dan aku biasa mandi dari baskom yang sama ketika kami berada di Junub. Sewaktu sedang mens, dia biasa menyuruhku mengenakan Izar (pakaian yang dikenakan di bawah pinggang) dan biasa memelukku. Ketika di Itikaf, dia biasa meletakkan kepalanya ke dekatku dan aku mencucinya ketika aku sedang mens.(
Sahih Bukhari: Volume 1, Book 6, Number 298)

Muhammad meletakkan pipi dan dadanya diantara paha2 telanjang Aisyah yang sedang mens …. (Sunaan Abu Dawud, 1.0270)

Dikisahkan oleh Aisha, Ummul Mu'minin:
Umarah ibn Ghurab berkata bahwa bibinya menceritakan padanya ketika dia bertanya pada Aisyah: Bagaimana jika satu dari kami sedang mens dan dia dan suaminya tidak punya ranjang lebih dari satu? Dia (Aisyah) menjawab: Aku ceritakan padamu apa yang Rasul Allah telah lakukan:
Suatu malam Rasul Allah datang padaku ketika aku sedang menstruasi. Dia pergi ke tempat sembahyangnya, yakni tempat yang disediakan khusus untuk sembahyang di rumahnya. Dia tidak kembali sampai aku tidur nyenyak, dan dia merasa sakit karena kedinginan. Dan dia berkata: Datanglah mendekat padaku. Aku berkata: Aku sedang mens. Dia berkata: Bukalah paha2mu. Karenanya, aku membuka kedua pahaku. Lalu dia meletakkan pipi dan dadanya pada paha2ku dan aku biarkan sampai dia merasa hangat dan tertidur
. (Sunaan Abu Dawud: Book 1, Number 0270)


Lantas siapa yang munafik tanpa mengindahkan dalel dalam Quranul Kareem?? walopun dia "nabi" apakah kemunafikkan dia dapat ditutupi lantaran dia "nabi"???Inikah contoh nabi Insanul Kamil???




Muslim Bisa Menahan Nafsu Sexualnya??

Muslim Bisa Menahan Nafsu Sexualnya??

By Melayu Murtad Berjaya

Bersedudukan dan Bersandarkan Kalam Allaah dalam Quranul Kareem dinyatakan bahwa:

Dalel 1.

Firman Allah SWT yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32).

Dalel 2.

“Katakanlah kepada orang-orang mukmin laki-laki: ‘Hendaklah mereka itu menundukkan sebahagian pandangannya dan menjaga kemaluannya ….’ Dan katakanlah kepada orang-orang mukmin perempuan: ‘Hendaknya mereka itu menundukkan sebahagian pandangannya dan menjaga kemaluannya …’.”
(An-Nur: 30–31)
.

Tetapi Muslim dimana mana entah zaman Mohammed ataukah tidak dizaman mohammedpun sama sahaja tiada bisa menahan nafsu birahi sama la kat nabinya, saya paparkan bukti bukti dari catatan Hadis dibawah ini:

Sahih Bukhari: Volume 7, Book 62, Number 135:
Dikisahkan oleh Jabir:
Kami biasa melakukan
azl/coitus interruptus semasa hidup Rasul Allah.

Sahih Muslim Book 008, Number 3371:
Abu Sirma berkata kepada Abu Sa'id al Khadri: O Abu Sa'id, apakah kau mendengar Rasul Allah berkata tentang al-azl/coitus interruptus? Dia berkata: Ya, dan menambahkan: Kami pergi bersama Rasul Allah dalam perjalanan ke Bi'l-Mustaliq dan mengambil tawanan2 wanita Arab yang cantik2; kami terangsang melihat mereka, karena kami jauh dari istri2 kami, (tapi pada saat yang sama) kami juga ingin menggunakan mereka sebagai sandra untuk ditebus (dengan uang). Karena itu kami mengambil keputusan untuk berhubungan seks dengan mereka tapi dengan melakukan azl/coitus interruptus.....

Sahih Muslim Book 008, Number 3373:
Abu Sa'id al-Khudri melaporkan: Kami menangkap tawanan2 wanita dan kami ingin melakukan ‘azl/coitus interruptus dengan mereka

Malik's Muwatta Book 29, Number 29.32.96:
Yahya mengisahkan padaku dari Malik dari Abu ‘n-Nadr, maulah Umar ibn Ubaydullah dari Amir ibn Sad ibn Abi Waqqas dari ayahnya bahwa dia biasa melakukan azl/coitus interruptus.

Sunan Abu Dawud Book 11, Number 2166:
Dikisahkan oleh AbuSa'id al-Khudri:
Seorang pria berkata: Rasul Allah, aku punya seorang budak wanita dan
aku mengeluarkan penisku dari tubuhnya (ketika sedang berhubungan seks), dan aku tidak mau dia menjadi hamil. Aku melakukan itu karenanya. Orang2 Yahudi berkata bahwa mengeluarkan penis (azl) adalah sama seperti mengubur hidup2 anak2 perempuan dalam skala kecil. Dia (sang Nabi) berkata: Orang Yahudi itu berbohong. Jika Allah memang mau menciptakan (bayi), maka kau tidak dapat mencegahnya.

Sahih Bukhari: Volume 7, Book 62, Number 136:
Dikisahkan oleh Jabir:
Kami biasa melakukan azl/coitus interruptus (mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita) ketika Qur’an diwahyukan. Jabir menambahkan: Kami biasa melakukan azl/coitus interruptus semasa hidup Rasul Allah ketika Qur’an sedang diwahyukan.

Sahih Muslim Book 008, Number 3371:
Abu Sirma berkata kepada Abu Sa’id al Khadri: O Abu Sa’id, apakah kau mendengar Rasul Allah berkata tentang al-azl (coitus interruptus)? Dia berkata: Ya, dan menambahkan: Kami pergi bersama Rasul Allah dalam perjalanan ke Bi’l-Mustaliq dan mengambil tawanan2 wanita Arab yang cantik2; kami terangsang melihat mereka, karena kami jauh dari istri2 kami, (tapi pada saat yang sama) kami juga ingin menggunakan mereka sebagai sandra untuk ditebus (dengan uang). Karena itu kami mengambil keputusan untuk berhubungan seks dengan mereka tapi dengan melakukan azul (coitus interruptus) ….

Macam nie kah akhlaqul karimah para muslim yang didik oleh Nabi Insanul Kamil dan Rahamat lil 'Alam tu, tanpa mengindahkan ayat suci Al Quranul Kareem???

Bagaimana Membedakan Jibril dengan Shaitan

Bagaimana Membedakan Jibril dengan Shaitan

By Vivaldi

METODA PENGUJIAN JIBRIL
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kitab Sejarah Nabi Tertua
Muhammad bin Yasar bin Ishaq
Muhammadiyah University Press
Buku Ke Satu- halaman 158


…. Maka kemudian ketika Jibril datang kepadanya, Rasulullah berkata kepada Khadijah, “Ini adalah jibril yang telah datang menemuiku”.
“Kemarilah wahai anak pamanku, DUDUKLAH DIPAHA KIRIKU ”.
Kemudian Rasulullah melakukannya dan Khadijah berkata, “Apakah dapat melihatnya?”.
“Ya”, jawab Rasulullah.
Kemudian Khadijah berkata, “Berputarlah dan DUDUKLAH DIATAS PAHA KANANKU .”
Rasulullah melakukannya dan Khadijah berkata, “Dapatkah kamu melihatnya?”
Ketika Rasulullah mengangguk, dia meminta Rasulullah untuk DUDUK DIPANGKUANNYA . Ketika Rasulullah melakukannya, Khadijah menanyakan apakah Rasulullah masih dapat melihatnya. Ketika Rasulullah mengangguk, Khadijah MEMBUKA BAJUNYA dan MELEMPAR KERUDUNGNYA ketika Rasulullah masih duduk dipangkuannya. Kemudian dia berkata, “Apakah kamu masih dapat melihatnya”.
Rasulullah menjawab, “Tidak”.
Khadijah berkata, “Wahai anak pamanku, bergembiralah dan berbanggalah, demi Tuhan dia adalah malaikat dan bukan setan”.


Masyaallaah apakah perlu menguji apakah benar Jibril ataukah Shaitan dengan cara berbugil???

Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kitab Sejarah Nabi Tertua
Muhammad bin Yasar bin Ishaq
Muhammadiyah University Press
Buku Ke Satu- halaman 158 – 159


Saya menceritakan kepada Abdullah bin Hasan tentang kisah tersebut (vivaldi : maksudnya Khadijah telanjang sambil memangku Muhammad SAW), dan dia berkata, “Aku mendengar dari ibuku Fatimah, anak perempuan dari Husani, menceritakan tentang kisah tersebut dari Khadijah, tetapi yang aku dengar adalah bahwa KHADIJAH MENYURUH RASULULLAH MENYELINAP MASUK KE BAWAH BAJU DALAMNYA , dan seketika itu Jibril pergi, dan dia berkata kepada Rasulullah, “Sungguh dia adalah malaikat dan bukan setan”

Apa yang hendak muhammad lakukan kat dibawah baju dalam Khadijah??? Jibril ka?? atau kemaluan khadijah ka??? hanya Allaah dan Rasoul yang tau, wallahu'alam bishwab

Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 755.

…….. Dan kali ini rupanya Rasulullah saw. mau menanggapi. Beliau berkata kepada Ummu Salamah: 'Jangan kamu sakiti aku tentang Aisyah. Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada DALAM KAIN SEORANG WANITA (ISTRI) KECUALI AISYAH .'……

Masyaallaah kat mana Jibril mendiktekan "wahyu Quranul Kareem" kat dibawah kain Aisha???apakah didektekan kat waktu dalam kain aisha??? trus macam mana pula moral seorang "Malaikatillahi ikut masuk kedalam kain aisha, padahal dianya bertugas mengirim wahyu???apakaha Jibril dan Muhammad melihat kemaluan aisha???dan macam mana dengan selimut isteri muhammad yang lainnya???



Kaji Ulang "Turunnya Wahyu Quran"

Kaji Ulang "Turunnya Wahyu Quran"

By Melayu Murtad Berjaya

Bagaimana sih turunnya ayat Quran yang didapat Muhammad dari Allaah bersandarkan Hadist??
Apakah ianya berasal dari Allaah ataukah Shaitan??? ataukah ianya turun dari praktik azl???

simaklah Kumpulan Hadis Hadis dibawah ini yang menceriterakan tentang turunnya wahyu Quran sebagai berikut:

A). Bagaimana wujud turunnya Quran (Allaah ataukah Shaitan???)

Diriwayahkan oleh 'Aisha:
Al-Harith bin Hisham bertanya Rasulullah 'Ya Rasul, bagaimana wahyu diberikan kepadamu ?" Rasulullah menjawab, "Kadang kala diberikan seperti gemerincing suara lonceng, bentuk pewahyuan seperti ini yang paling berat .... Kadang kala malaikat datang dan berbicara dengan saya dan saya mencoba mengerti apa yg dikatakannya." 'Aisha menambahkan: Sungguh saya melihat nabi diberikan wahyu pada hari yg sangat dingin dan melihat keringat menderas dari keningnya (saat wahyu selesai). (Sahih Bukhari Volume 1, Book 1, Number 2)

'A'isha melaporkan bahwa Harith b. Hisham bertanya kpd Rasulullah (saw): BAGAIMANA WAHYU DIBERIKAN KEPADAMU ? Katanya: KADANGKALA BERUPA GEMERINCING SUARA LONCENG YANG MANA PALING BERAT BUAT SAYA ... (Sahih Muslim Book 030, Number 5765)


kemudian dalam catitan ayat hadist selanjutnya:

Abu Huraira melaporkan Rasulullah (saw) sbg mengatakan: LONCENG ADALAH INSTRUMEN IBLIS (Sahih Muslim Book 024, Number 5279)

Diriwayahkan oleh Umar ibn al-Khattab:
Ibn az-Zubayr mengatakan bahwa seorang klien wanita mereka membawa puterinya az-Zubayr ke Umar ibn al-Khattab sambil mengenakan lonceng di kakinya. Umar mencabutnya dan mengaakan bahwa ia mendengar Rasulullah mengatakan bahwa: Ada Iblis disetiap lonceng. (Sunan Abu Dawud Book 34, Number 4218)

Diriwayahkan Umm Habibah:
Nabi (saw) mengatakan: MALAIKAT TIDAK AKAN MENEMANI DIMANA ADA SUARA GEMERINCING LONCENG. (Sunan Abu Dawud Book 14, Number 2548)

Konklusi (A) adalah:

Jikalau turunnya wahyu Quranul Kareem ianya betul dari Allaah, macam mana insprasinya dalam bentuk bunyi gemerincing lonceng yang katanya dari Shaitan???

B). Bagaimana wujud turunnya wahyu Quran (Praktik Azl atauka dari Allaah???)

simakla penuturan ayat hadis dibawah ini dengan hati nan jerniah serta minda yang baik, InshaAllaah kita dapat memilah mana yang huq dan mana yang bathil, amien.

Sahih Bukhari: Volume 7, Book 62, Number 136:

Dikisahkan oleh Jabir:
Kami biasa melakukan azl/coitus interruptus ketika Qur’an diwahyukan. Jabir menambahkan: Kami biasa melakukan azl/coitus interruptus semasa hidup Rasul Allah ketika Qur’an sedang diwahyukan.

Konklusi:

Masyaallaah apakah saya nie tak silap baca hadist tu??? macam mana hubungan penyemprotan sperma (azl) dengan turunnya Quran, dari Allaahka ataukah Shaitan???, menjijikan kali turunnya Quran itu, naudzubillah mindzaliq.

Astagfirullah!! Bayangkan sebentar nih, pembuatan Qur’an dan penyemprotan sperma. Bukankah ini kombinasi yang hebat sekali? ayat kamasutrapon kalah


Islam and Terrorism (3)

Islam and Terrorism

By DR Labib Mikhail (Rahmatullahu 'alayhi was salam)

Psychological Terrorism

In Saudi Arabia, a woman is banned from driving a car or from walking down the street alone, or without covering all her body with the hejab (veil). Women in Islam live under constant fear of beating or divorce. The Koran says the following in:

Surat Al-Nisa Chapter 4:34
"As to those women on whose part ye fear disloyalty and ill-conduct, admonish them, refuse to share their beds (which means do not have sex with them) and beat them."

Since Allah is invisible, so submission should be to the sharia (law) of the clerics who interpret the Koran. Peace is granted only to Muslims.

Islam divides the world’s population into two camps, Dar Al-Harb (House of War) where Jews and Christians live, and Dar Al-Islam (House of Islam) where Muslims live. They believe that Jihad, Holy War, should continue against those who live in the House of War until they are all exterminated or converted to Islam.

Fundamentalists dream of a global Islamic empire. They believe that if they destroy America and western countries they will achieve this dream.

(Tambahan dari saya) bahwa malaysia adalah salah satu pengirim terroris di Bumi Indonesia salah satunya Nurdin M.Top, DR Azhari ini merupakan buah ajaran Islam yang Rahmatan lil 'alam dan Pencinta Damai, dan jangan lupa buah didikan Nabi Kamilul Insan (Muhammad)

Conclusion

First: It is the responsibility of the intellectual Muslims, and they are many, to join hands and declare to the Muslims and Muslim countries that the verses of the Koran calling for Jihad and killing of Jews and Christians were for Muhammad’s time. These verses should not be applied in our modern civilizations for they create havoc.

Second: I would suggest to all Muslims, since they shout in every occasion, “Allah Hu-Akbar” (Allah is greater) to leave Allah to defend Islam. If Islam is the only religion He accepts, then let him defend it. Using young men and women to be suicide bombers is an insult to the greatness of Allah, if they really believe that Allah is great.

I would advise Muslims to join the forces of freedom and advanced inventions, to make the planet earth a better place for human life instead of making it a jungle of beasts.

May God bless you.

May God bless America

May He protect us all from evil.


Islam and Terrorism (2)

Islam and Terrorism

By DR Labib Mikhail (Rahmatullahu 'alayhi was salam)

Intellectual Terrorism

Islam is a prison with no way out.
Once a person enters that prison, he cannot leave it alive. In Islam, the democratic right to free thought and individual decision concerning religious matters is totally denied, except death.

The first is Salman Rushdie. Salman Rushdie was born to a Muslim family in Bombay, but spent much of his life in London, England. He wrote a book entitled The Satanic Verses. Muslims though this book was an insult to the Prophet Muhammad and Islam. So Ayatollah Ruholla Khomeini issued an order to assassinate Rushdie and promised $5 million to the one who would kill him. Khomeini, Iran’s spiritual leader at that time, said in a statement read for him on the radio in 1989: “Anyone who died attempting to kill Rushdie,” he promised, “would go straight to paradise.” Rushdie’s head is very expensive!!

The second is Dr. Farag Foda, the great author who was assassinated in Cairo, Egypt in 1993 because he wrote many books exposing the true face of Islam and Islamic society. He was accused of being an apostate Muslim and was shot and killed in front of his son. (Islam Peace Religion????)

The third is Professor Nasr Hamid Abu Zeid, who was accused of being an apostate Muslim because of his books about the Koran. The court in Egypt ruled that he must divorce his wife, Ibihal Younes. He fled from Egypt and is now living with his wife in Holland. (Islam Rahmatan lil 'alam???)

The fourth is the well-known Egyptian writer Naguib Mahfouz, who became the first Egyptian to win the Nobel Prize in Literature. Muslims stabbed him in front of his house in an attempt to kill him. The man is over 80 years old. They wanted to kill him because they thought that he insulted Muhammad in his novel, The Children of Gabalawi. It is of great importance for any American or any secular Muslim to know what kind of society he or she will live in if fundamentalist Muslims rule. (Islam is Religion of Peace???)


Islam and Terrorism (1)

Islam and Terrorism

By DR Labib Mikhail (Rahmatullahu 'alayhi was salam)

Are Islam and terrorism related to each other?” To answer this question correctly, we have to understand the Two Phases of Islam.

The First and Gracious Phase of Islam


When the prophet Muhammad began to call people in Mecca to Islam, he was weak. He needed the help of the Jews and the Christians, so he praised them. Here is what the Koran, the holy book of Islam says about Jews and Christians at that time:


Verily, those who believe [Muslims] and those who are Jews and Christians and Sabians whoever believes in Allah and the Last Day and does righteous good deeds shall have their reward with their Lord. On them shall be no fear nor shall they grieve. (Surat Al-Baqarah 2:62)


In this verse the Koran puts Jews and Christians at the same level and privilege as Muslims.


The Second Phase of Islam

The later phase of Islam, and I may say the permanent phase of Islam, according to the doctrine of abrogation in the Koran, came when the prophet Muhammad migrated to Medina and organized a strong army. When he saw that Jews and Christians rejected his prophethood and Islam, he commanded the Muslims to change the Kibla, the direction in which Muslims turn when they pray, from Jerusalem to the Kaaba in Mecca. At that time in history the Kaaba was a shrine for 360 idols.

Then Muhammad exterminated Jews and Christians from the Arabian Peninsula. He renounced Jews and Christians as polytheists, therefore impure and defiled. As such, Muhammad commanded that they never come near the Kaaba in Mecca. To this day no Jew or Christian can enter the Mecca, or come near Al-Kaaba, the Holy shrine in Saudi Arabia. Here are the words of the Koran:


O you who believe [Muslims] the Mushrikun [polytheists and unbelievers in Allah and the Message of Muhammad] are najasum [impure, defiled]. So let them not come near Al-Masjd Al Haram [the Kaaba in Mecca] after this year. (Surat Al-Tauba 9:28)

This is the phase of Islam we encounter today.

To be sure Islamic Terrorism was practiced in Muhammad’s days. The Koran commands Muslims to terrorize and strike the necks and smite the fingers and toes of the infidels [Jews and Christians]. The Koran says:

I will cast terror into the hearts of those who are infidels, so strike them over the necks and smite over all their fingers and toes. This is because they defied and disobeyed Allah and His Messenger [Muhammad]. And whoever defies and disobeys Allah and His Messenger, then verily, Allah is severe in punishments. This is (the torment), to taste it; and surely, for the infidels is the torment of the fire. (Surat Al-Anfal 8:12-14)

I have to say that there are three kinds of Islamic Terrorism:

  • First, physical terrorism,

  • Second, intellectual terrorism,

  • Third, psychological terrorism.

By discussing these three kinds of terrorism, we will have the answer for our three questions.

Physical Terrorism

The hatred ignited by the teaching of the Koran, in the hearts of those young men who attacked us was so horrible. It blinded them from thinking or imagining the agony and suffering of those thousands of innocent men and women who were murdered in the attacks and the terrible grief of those loved ones who were left behind.

The most horrible thing is that those attackers did not feel any sense of guilt. The Koran taught them that their acts are not acts of evil, but rather acts of a high level of righteousness intended to eradicate the infidel Christians from the face of the earth. The Koran taught them also that there is a great reward waiting for them in paradise if they die as martyrs.


The Koran taught them that their sins will be forgiven, and each one of them will be married to one hundred virgins, with wide lovely eyes in paradise. These are the words of the Koran:


And if you are killed or die in the Way of Allah, forgiveness and mercy from Allah are far better than all that they amass [of worldly wealth].
(Sural Al-Imran 3:157)

Verily, Allah has purchased of the believers [Muslims] their lives and their properties for (the price) that theirs shall be the Paradise. They fight in Allah’s cause, so they kill (others) and are killed. It is a promise in truth, which is binding, on Him. (Surat Al-Taubah 9:111)


The Koran describes life in paradise in the following verses:

Eat and drink with happiness because of what you used to do. They will recline (with ease) on thrones arranged in ranks. And we shall marry them to Hur (fair females) with wide lovely eyes. And we shall provide them with fruit and meat such as they desire. (Surat Al-Tur 52:17-20,22)


Paradise is all sexual, nothing spiritual.

Another picture of paradise is described in the following words:


The second picture:


Water flowing constantly and fruit in plenty whose supply is not cut off and reclining on couches raised high: verily we have created from them (women) of special creation and made them virgins of equal age.
(Surat Al-Waqiah 56:31-37)

The third picture:

Gardens and vineyards and young full-breasted virgins of equal age and a full cup of wine. (Surat Al-Naba 78:32-34)

With these pictures of paradise—dreaming about one hundred virgins awaiting each one of them—those young people with their Egyptian leader Muhammad Atta committed suicide and died with their victims.

When we say that Islam and terrorism are related to each other, is this a false accusation? Is it to insult Islam? Or is it a fact based on the clear worlds of the Koran?

Please listen carefully to these verses from the Koran:

(1) The Prophet Muhammad urges Muslims to fight in the cause of Allah,

O prophet Muhammad urge the believers [Muslims] to fight. (Surat Al-Anfal 8:65)


(2) The Koran commands Muslims not to befriend Jews or Christians.

O ye who believe [Muslims] take not the Jews or the Christians for your friends and protectors. They are but friends and protectors of each other. And he among you that turn to them [for friendship] is of them.(Surat Al-Maidah 5:51)

(3) The Koran commands Muslims to fight Jews and Christians.

Fight against those who believe not in Allah, nor in the Last Day, no forbid that which has been forbidden by Allah and His Messenger [Muhammad] and those who acknowledge not the religion of truth (Islam) among the people of the Scripture [Jews and Christians] until they pay the Jizyah with willing submission, and feel themselves subdued. (Surat At-Taubah 9:29)


We have to understand that
Jizyah is a special high tax to be paid only by Jews and Christians who live in Islamic countries and who do not want to renounce their religion and convert to Islam.

(4) The Koran declares that those who wage war against Allah and Muhammad must be crucified and tortured in a sadistic manner.


The recompense of those who wage war against Allah and His Messenger Muhammad and do mischief in the land is only that they shall be killed or crucified or their hands and their feet be cut off from opposite sides, or be exiled from the land. That is their disgrace in the world, and a great torment is theirs in the Hereafter. (Surat Al-Maidah 5:33)


(5) The Koran commands Muslims to fight the infidels who are neighbors and close to them:

O you who believe [Muslims]! Fight those of the infidels who are close to you, and let them find harshness in you; and know that Allah is with those who are pious. (Surat Al-Taubah 9:123)


(6) The Koran commands Muslims to convert non-Muslims to Islam by force.


Kill the Mushrikun (polytheists, Christians and non-Muslims), wherever you find them, and capture them and besiege them, and lie in wait for them in each and every ambush. But, if they repent and perform
As-salat (public prayer with Muslims) and give Zakat (Islamic alms), then leave their way free. Allah is oft forgiving, most merciful. (Surat At-Taubah 9:5)

(7) The Koran commands Muslims to fight non-Muslims until they exterminate all other religions and make Islam the only religion in the world.


And fight until there is no more Fitnah (disbelief and worshipping of others along with Allah) and (all and every kind of) worship is for Allah (alone).
(Surat Al-Bagarah 2:193)

There are almost one hundred verses in the Koran calling Muslims to Jihad, holy war against Jews, Christians, and non-Muslims. Do these clear verses of the Koran indicate that Islam is a religion of peace?

Quran: Makanlah Harta Anak Yatim

Quran: Makanlah Harta Anak Yatim

By Rebecca

Dalel Quran:

[4:6] Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).

Kesimpulan:

Menurut Dalel dalam Quranul Kareem, bererti boleh la memakan harta anak yatim kurang dari batas kepatutan, tetapi dilarang lebih dari batas kepatutan

Benarkah Prajuit Islam Meminum Khamer???

Benarkah Prajuit Islam Meminum Khamer???

By Melayu Murtad Berjaya

Dalel Quranul Kareem:

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (al Maidah 5:90).


Mari Kita liat sejarah Islam (Prajurit Islam) zaman Muhammad dulu:


BUKHARI, Volume 4, Book 52, Number 70:
Narrated Jabir bin Abdullah:
"Some people drank alcohol in the morning of the day (of the battle) of Uhud and were martyred (on the same day)." Sufyan was asked, "(Were they martyred) in the last part of the day?)" He replied, "Such information does not occur in the narration."


MUSLIM, Book 023, Number 4884:
Anas b. Malik reported: I was standing amongst the uncles of my tribe serving them Fadikh while I was the youngest of them, when a person came and said: Verily the use of liqour has been prohibited. They said: Anas, spill it away. So I spilt it. He (one of the narrators. Sulaiman Taimi) said that he asked Anas what that was (the Fadikh). He said: It had been prepared from unripe and ripe dates. Abu Bakr b. Anas said: It was their liquor in those days. Sulaiman said: A person narrated it to me from Anas b. Malik that he had said so.



MUSLIM, Book 023, Number 4886:
Anas b. Malik reported I was serving wine to Abu Talha, and Abu Dujana. and Mu'adh b. Jabal admidst a group of Ansar when a visitor came to us and said There is a fresh news; the (verses) concerning the prohibition of liquor have been revealed. So we spilt it on that day; and it was a mixture of dry dates and fresh dates. Anas b. Malik said: While Khamr was declared unlawful, the common liquor of theirs was then a mixture of dry dates and fresh dates.


Sebegitu hancurkan moral serta akhlaq Islam zaman Muhammad mensyiarkan ISLAM, serta Muhammad sendiri????

Bahkan Quranul Kareem sebagai Hukum tertinggi dalam Darul Islam (Dunia Islam) bahkan begitu direndahkan sekali oleh sikap jahil para prajurit sendiri BAHKAN OLEH SEORANG YANG MENGAKU DIRINYA "NABI" PON MENEGUK KHAMER,
Sungguh Terlaknat Nabi Islam ini karena tiada menghiraukan Quran sebagai pedoman Islam dunia dan akhirat. Naudzubillah Mindzaliq.


Benarkah Muhammad Meminum Khamer???

Benarkah Muhammad Meminum Khamer???

By Melayu Murtad Berjaya

Dalel Quranul Kareem:

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (s. al Baqarah 2:219)

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (al Maidah 5:90).

Didn't Islamic Scholar know about what happened to his messenger of God (Muhammad)??

Dalel Sirakh dan Hadis:


MUSLIM, Book 023, Number 4884:
Anas b. Malik reported: I was standing amongst the uncles of my tribe serving them Fadikh while I was the youngest of them, when a person came and said: Verily the use of liqour has been prohibited. They said: Anas, spill it away. So I spilt it. He (one of the narrators. Sulaiman Taimi) said that he asked Anas what that was (the Fadikh). He said: It had been prepared from unripe and ripe dates. Abu Bakr b. Anas said: It was their liquor in those days. Sulaiman said: A person narrated it to me from Anas b. Malik that he had said so.


“Khamr, made of dates was the favourite. Ibn Khaldun argues that such personages as al-Rashid and al-Ma’mun used only nabidh, prepared by soaking grapes, raisins or dates in water and allowing the juice to ferment slightly. Such drink was judged legal under certain conditions by at least one school of Moslem jurisprudence, the Hanafite. Muhammad himself drank it, especially before it was three days old.” (History of the Arabs; Philip K. Hitti, ch. xxvi, p.337)

The above mentioned converse (Sahih Muslim. The drinks book…the chapter of: dinking wine (narrated Jabber Ibn Abdullah: we were with the messenger of God, then he asked for a drink, a man came to him saying: O messenger of God: do we give you wine to drink, he said: yes, then they brought a goblet of wine to him and the messenger of God drank it)

In (Sahih Muslim…The drinks book): Jabber Ibn Abdullah narrated that they were fermenting the wine for the prophet in a stony container

In (Sahih Al-Bokhary…The drinks book): the prophet forbad mixing date with raisin and he ordered to ferment each of them separately

In (Sahih Muslim…The drinks book): narrated Ibn Abbas: the messenger of God was given wine to drink, he was drinking it for three consecutive days, and then if something was left, he was pouring it

In (Sahih Muslim…The drinks book... the chapter of permitting the wine...) narrated Ibn Hazen Al-Kashiry, he said: I met Aeisha and asked her about the wine, Aeisha called an Ethiopian maid and said: ask this one, as she was fermenting the wine for the messenger of God, the Ethiopian said: I was fermenting the wine by night for him, keeping it till morning, when he waked up he was drinking from it

In (Sahih Muslim…The drinks book... the chapter of permitting the wine...) narrated Al-Hassen, from his mother, from Aeisha, she said: we were fermenting for the messenger of God the wine in a bucket at morning, he was drinking it by night, and we were fermenting it by night, to drink from it the next morning

In (Mosnad Ahmed... the beginning of Mosnad Abdullah Ibn Abbas) narrated Ibn Abbas, he said:" the messenger of God was given wine on Monday night; he was drinking it Monday, Tuesday till afternoon, and if something was left of it, he gave it to the servants or poured it, and So'ba said he was keeping it till Wednesday afternoon and if something was left of it, he gave it to the servants or poured it,

In Mosnad Ahmed... of Mosnad Abdullah Ibn Masoud): Abdullah Ibn Masoud was with the messenger of God in the night of Al-jinn, the prophet said to him:"O, Abdullah do you have water, he replied: I have wine, he said to him: pour for me some of it, to do ablution , and he said to him :O Abdullah Ibn Masoud, that's a pure drink"

In The halabin life history: among those who made the prophet laughing was Noieman, the prophet was laughing by looking at him, as he was telling jokes, and among those who were drinking the wine with him, a man named Abdullah and he was given the name the drunk" (The halabin life history: the life history of Muhammad, part 3, page 459: the chapter of "The one who made the prophet laughing")

Deadly Question For Moslems Scholar:

So if the wine is Satan's deed, as the table chapter (Surat Al-Ma'idah') 90 said, So was Muhammad under Satan's deed all of that period?

Joint Venture Allaah dan Shaitan

Joint Venture Allaah dan Shaitan

By Melayu Murtad Berjaya

Quran 19:83

Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?


Quran 4:36

Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur'an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

Benarkah Tidak ada Paksaan dalam Islam???

Benarkah Tidak ada Paksaan dalam Islam???

By Rebecca

sumber : sirah nabawiyah jilid 2 halaman : 374


Masuk Islamnya Abu Sufyan bin Harb

Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata, "Aku membawa pergi Abu Sufyan bin Harb ke tempat istirahatku dan ia menginap di tempatku. Esok paginya, aku membawa Abu Sufyan bin Harb ke tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ketika beliau melihat Abu Sufyan bin Harb, beliau bersabda, 'Celakalah engkau wahai Abu Sufyan, apakah belum tiba waktu bagimu untuk mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah?' Abu Sufyan bin Harb berkata, 'Ayah-ibuku menjadi tebusan bagimu, engkau amat lembut, mulia, dan menyambung hubungan kekerabatan. Demi Allah, sungguh aku telah meyakini seandainya ada Tuhan lain selain Allah, maka Tuhan tersebut pasti mencukupiku dengan sesuatu.' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Celakalah engkau hai Abu Sufyan, apakah belum tiba waktu bagimu untuk mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah?' Abu Sufyan bin Harb berkata, 'Ayah-ibuku menjadi tebusan bagimu, engkau amat lembut, mulia, dan menyambung hubungan kekerabatan. Adapun hai ini, demi Allah, di hatiku masih terdapat ganjalan hingga sekarang ini.' Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata kepada Abu Sufyan bin Harb, 'Celakalah engkau, hai Abu Sufyan, masuk Islamlah. Bersaksilah bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah sebelum aku memenggal lehermu.'
Abu Sufyan bin Harb pun bersaksi dengan syahadat yang benar dan masuk Islam.


BAB: 214 JILID 2 halaman 527-528
SIRAH NABAWIYAH IBNU HISYAM

MASUK ISLAMNYA BANIAL-HARITS BIN KA'AB Dl DEPAN KHALID BIN WALID KETIKA IA PERGI KE TEMPAT MEREKA

. IBnu Ishaq berkata, "Pada bulan Rabiul Awal atau Jumadil Ula tahun kesepuluh Hijriyah, Rasulullab SAW mengirim Khalid bin Wahd ra kepada Bani AJ-Harits bin Ka'ab dl Najran dan memerintahkannya mengajak mereka kepada Islam selama tiga hari sebeum memerangi mereka. Jika mereka memenuhi ajakannya untuk masuk Islam, kelslaman mereka diterima Jika mereka menolak masuk Islam, mereka diperangi.

Benarkah Allaah Maha Pengampun???

Benarkah Allaah Maha Pengampun???

By Rebecca

[9:113] Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam.


Apa yang tambahan yang dikatakan Allaah perihal hal ini?

[9:80] Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendati pun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.

Contoh didikan Islam:

0767. "Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: "Sungguh saya akan mendekati shalat Nabi saw." Abu Hurairah membaca Qunut dalam raka'at terakhir dari shalat Zhuhur, Isya dan Subuh setelah ia membaca 'Sami'allaahu liman hamidah' lalu ia mendoakan orang-orang mu'min dan mengutuk orang-orang kafir." (HR: Bukhari)

Muslim Harus Berdosa

Muslim Harus Berdosa

By Rebecca

MUSLIM, Book 037, Number 6622:
Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) having said: By Him in Whose Hand is my life, if you were not to commit sin, Allah would sweep you out of existence and He would replace (you by) those people who would commit sin and seek forgiveness from Allah, and He would have pardoned them.

MUSLIM, Book 037, Number 6620:
Abu Sirma reported that when the time of the death of Abu Ayyub Ansari drew near, he said: I used to conceal from you a thing which I heard from Allah's Messenger (may peace be upon him) and I heard Allah's Messenger (may peace be upon him) as sayirig: Had you not committed sins, Allah would have brought into existence a creation that would have committed sin (and Allah) would have forgiven them.


Kenapa Muslim diharuskan berbuat dosa?, jawabannya ada pada Hadis dibawah ini:

BUKHARI, Volume 3, Book 34, Number 267:
Narrated An-Nu'man bin Bashir:
The Prophet said "Both legal and illegal things are obvious, and in between them are (suspicious) doubtful matters. So who-ever forsakes those doubtful things lest he may commit a sin, will definitely avoid what is clearly illegal; and who-ever indulges in these (suspicious) doubtful things bravely, is likely to commit what is clearly illegal. Sins are Allah's Hima (i.e. private pasture) and whoever pastures (his sheep) near it, is likely to get in it at any moment."


Allaah Salah Berhitung, mungkinkah??? (2)

Allaah Salah Berhitung (2)

By Rebecca

CONTOH kasus 1: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai, sbb:

4 anak cewek
sepasang orang tua
1 istri.


Maka menurut hitung-hitungan muhammad adalah:

4 anak cewek akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20. 000.000, sesuai Q 4:11 (dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan)

Sepasang Orang tua akan mendapatkan 1/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 10.000.000, sesuai Q 4:11 (Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak)

Seorang Istri akan memperoleh 1/8 x Rp 30.000.000 = Rp. 3.750.000, sesuai Q 4:12 (Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 33.750.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

CONTOH kasus 2: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG suami
2 Saudara Perempuan


Seorang SUAMI akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15. 000.000, sesuai Q 4:12 (Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.)

DUA saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 35.000.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

CONTOH kasus 3: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG suami
1 Saudara Perempuan
Seorang Ibu


Seorang SUAMI akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15. 000.000, sesuai Q 4:12 (Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.)

SEORANG saudara perempuan akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15.000.000, sesuai Q 4:176 (jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 35.000.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

CONTOH kasus 4: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG suami
2 Saudara Perempuan
Seorang Ibu


Seorang SUAMI akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15. 000.000, sesuai Q 4:12 (Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.)

SEORANG saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 40.000.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

CONTOH kasus 5: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG istri
2 Saudara Perempuan
Seorang Ibu


Seorang ISTRI akan mendapatkan 1/4 x Rp. 30.000.000 = Rp. 7. 500.000, sesuai Q 4:12 (Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.)

DUA ORANG saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 32.500.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

Contoh KASUS 6: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 istri, 1 saudara PEREMPUAN dan 1 saudara Laki-laki, dan SEORANG Ibu:

1/4 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11) = 1 + 1/12 ---------> loh kok kelebihan?

CONTOH kasus 6: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG istri
1 Saudara Perempuan dan 1 Saudara Laki-laki
Seorang Ibu


Seorang ISTRI akan mendapatkan 1/4 x Rp. 30.000.000 = Rp. 7. 500.000, sesuai Q 4:12 (Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.)

1 ORANG saudara perempuan dan 1 orang saudar laki-laki akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 32.500.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

Contoh KASUS 7: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 1 saudara PEREMPUAN dan 1 orang saudar Laki-laki, dan Seorang IBU

1/2 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11)= 1 + 1/3 ----------> loh kok kelebihan? he...he...he...

CONTOH kasus 7: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG suami
1 Saudara Perempuan dan 1 Saudara Laki-laki
Seorang Ibu


Seorang SUAMI akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15. 000.000, sesuai Q 4:12 (Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.)

SEORANG saudara perempuan dan SEORAN saudara Laki-laki akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 40.000.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000


CONTOH kasus 8: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
TAK MEMILIKI AYAH
SEORANG istri
2 Saudara Perempuan
Seorang saudara Laki-laki SEIBU dan Seorang Saudara Perempuan SEIBU


Seorang ISTRI akan mendapatkan 1/4 x Rp. 30.000.000 = Rp. 7. 500.000, sesuai Q 4:12 (Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.)

DUA ORANG saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

SEORANG saudara laki-laki SEIBU dan SEORANG saudara perempuan seibu akan mendapatkan akan mendapatkan 1/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 10.000.000, sesuai Q 4:12 (Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta.)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 37.500.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

Contoh KASUS 9: Kesalahan menghitung muhammad: jika PEWARIS yang meninggal TAK MEMILIKI anak, TAK MEMILIKI AYAH, Memiliki SEORANG IBU, Memiliki 1 Istri, 2 saudara PEREMPUAN, Seorang saudara laki-laki SEIBU, dan Seorang Saudara Perempuan Seibu:

1/6 (ayat 11) + 1/4 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 12) + 1/6 (ayat 12) = 1 + 5/12 ---------> BLOODY SHEER BUNK!

BAGI MEREKA yang matematikanya JONGKOK :

CONTOH kasus 9: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
TAK MEMILIKI AYAH
Memiliki SEORANG IBU
SEORANG istri
2 Saudara Perempuan
Seorang saudara Laki-laki SEIBU dan Seorang Saudara Perempuan SEIBU


Seorang IBU akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5. 000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam.)

Seorang ISTRI akan mendapatkan 1/4 x Rp. 30.000.000 = Rp. 7. 500.000, sesuai Q 4:12 (Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.)

DUA ORANG saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

SEORANG saudara laki-laki SEIBU dan SEORANG saudara perempuan seibu akan mendapatkan akan mendapatkan 1/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 10.000.000, sesuai Q 4:12 (Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta.)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 42.500.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000


Allaah Salah Berhitung, mungkinkah???

Allaah Salah Berhitung

By Rebecca

[4:11] Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

[4:12] Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar utangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.

CONTOH kasus 1: kesalahan hitung muhammad: Jika yang meninggal memiliki 4 anak cewek plus 2 orang tua plus istri. Maka menurut hitung-hitungan muhammad adalah:

2/3 (ayat 11) + 1/3 (ayat 11) + 1/8 (ayat 12) = 1 + 1/8 --------------> loh kok kelebihan? he...he...he...

[4:176] Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah ). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Contoh KASUS 2: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami dan 2 saudara PEREMPUAN:

1/2 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) = 1 + 1/6 ----------> loh kok kelebihan? he...he...he...

Contoh KASUS 3: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 1 saudara PEREMPUAN dan SEORANG Ibu:

1/2 (ayat 12) + 1/2 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11) = 1 + 1/6 ---------> loh kok kelebihan?

Contoh KASUS 4: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 2 saudara PEREMPUAN dan Seorang IBU

1/2 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11)= 1 + 1/3 ----------> loh kok kelebihan? he...he...he...

Contoh KASUS 5: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 istri, 2 saudara PEREMPUAN dan SEORANG Ibu:

1/4 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11) = 1 + 1/12 ---------> loh kok kelebihan?

Munafiknya Nabi Islam Muhammad


Muhammad Munafik

By. Muhammad


Sumber :
SEJARAH NABI oleh IBNU HISYAM/ISHAQ
Jilid 1 halaman 257


Orang-orang Quraisy Bcrtanya kepada Muhammad
...Kemudian mereka datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata kepada beliau, 'Hai Muhammad, terangkan kepada kami tentang anak-anak muda yang meninggal dunia pada periode pertama, karena mereka mempunyai kisah yang menarik, kisah seorang pengembara yang menjelajahi dunia timur dan barat, dan juga tentang roh?' Rasulullah Shallal¬lahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Semua pertanyaan kalian aku jawab besok pagi.' Beliau mengatakan begitu tanpa mengatakan insya Allah. Setelah itu, mereka berpaling dan hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Menurut banyak orang, selama lima belas malam Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak mendapatkan wahyu dan Malaikat Jibril tidak datang kepada beliau, hingga membuat gusar penduduk Makkah. Mereka berkata, 'Muham¬mad menjanjikan memberi jawaban atas pertanyaan kita besok pagi, dan waktu sudah berjalan lima belas malam, namun ia tidak memberi jawaban atas pertanyaan kita.' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sedih sekali, karena wahyu terputus dari beliau. Beliau terpukul dengan komentar orang-orang Quraisy terhadap dirinya.

Padahal dalam Quran dikatakan sangat kentara sekali:

[Al-Kahfi] "Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: ""Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,""kecuali (dengan menyebut): ""Insya-Allah"". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: ""Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini""." [Al-Kahfi: 23-24).

Maksudnya, engkau Jangan sekaJi kali berkalii terhadap sesuatu yang jika ditanyakan kepadamu bahwa aku skan menjawabnya besok pagi seperti yang engkau katakan sebeJumnya. Namun katakan insya Allah. ingatJah engkau kepada Allah jika engkau lupa, dan katakan, 'Mudah-mudahao Allah meniberiku petunjuk kepada kebaikaji dari apa iang mereka tanvakaii kepadaku, karena engkau tidak mengctahui apa yang dlkerjakan pemuda-pemuda tersebut.


Soalan:

1).Kenapa Allah swt tidak MENYURUH NABI nya untuk meminta maaf kepada orang Quraish,karena KEKHILAFAN sang NABI yang LUPA ngucapin "INSYA ALLAH"?

2).
Kenapa Nabi juga tidak MEMILIKI PERASAAN bersalah kepada kaum Quraish karena NABI sudah TERLANJUR KHILAF dgn berkata" besok pagi" tanpa ngucapin INSYA ALLAH?