Search Engine


powered by FreeFind

Kamis, 13 September 2007

Wanita dalam Sudut Pandang Hadist

Wanita dalam Sudut Pandang Hadist

By. Noor El Maseeh El Fansuri

Muqadimah

Malang memang nasib muslimah-muslimah di negara-negara yang menjalankan Syariat Islam secara total menurut perintah dalam Al Quran dan Hadist. Derita muslimah bukan hanya di dunia ini tetapi juga di akhirat nanti. Tragis memang, tapi apalah daya muslimah yang tidak akan mampu melawan atau mendobrak dominasi lelaki yang dilegalkan oleh “wahyu ilahi” dalam Quran dan sunnah Muhammad dalam Hadist.

1). Muslimah juga mahluk kotor yang dapat membatalkan sholat.

Al Maa-idah 6

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Addendum:

Menurut ayat diatas, wanita itu :

1. Sama kotornya seperti pergi ke WC/kakus. Sama seperti sehabis dari WC, maka setelah menyentuh wanita sebelum solat, harus membersihkan badan.

2. Lebih kotor dari tanah. Sebelum solat, kamu menyentuh wanita dan tidak ada air untuk membersihkan tubuh, maka muslim dapat membersihkan tubuh denganmempergunakan TANAH.


2) Muslimah mayoritas masuk neraka dan kurang intelek

Bukhari Volumn 001, Buku 006, Hadis no. 301.

Dikisahkan oleh Abu Said Al-Khudri : Suatu ketika, Rasulullah pergi ke musholla …. Kemudian dia dilewati oleh seorang wanita dan berkata, “O wanita, berilah derma, karena aku telah melihat mayorias penghuni neraka adalah wanita”.... Rasulullah berkata, “Bukankah kesaksian 2 wanita bernilai seperti kesaksian satu laki-laki”. Mereka membenakannya. Rasulullah berkata, “Ini adalah kekurangan dalam intelegensinya, bukankah wanita tidak boleh sholat dan berpuasa selama masa haidnya?”. ….. Rasulullah berkata, “Ini adalah kekurangan dalam agamanya”

3). Muslimah = binatang


Muslim, buku 004, nomor 1032

Abu Dharr melaporkan : Rasulullah berkata : “Saat kamu berdiri untuk sholat …….., sholatnya akan berhenti karena lewatnya KELEDAI, WANITA dan ANJING HITAM. Aku berkata : “O Abu Dharr, apa yang membedakan anjing hitam dari anjing merah dan anjing kuning?” ………. Rasulullah berkata : Anjing hitam adalah setan.


Muslim, buku 004, hadis 1034

Abu Huraira melaporkan : Rasulullah berkata : “SEORANG WANITA, SEEKOR KELEDAI DAN SEEKOR ANJING MENGHANCURKAN SHOLAT, tetapi sesuatu seperti bagian belakang pelana menjaganya terhadap hal tersebut.

Sunan Abu Dawud, buku 2, nomor 703

Dikisahkan oleh Abdullah ibn Abbas :
Qatadah berkata : Aku mendengar Jabir ibn Zaid yang melaporkan atas otoritas Ibn Abbas dan Shubah, melaporkan bahwa Rasulullah berkata : “WANITA YANG SEDANG HAID DAN ANJING menghentikan sholat”

Tirmidi, nomor 315

Dikisahkan oleh kaken Adi ibn Thabit
Rasulullah berkata : bersin, mengantuk, menguap saat sholat dan MENSTRUASI, muntah dan mimisan ADALAH DARI SETAN


4) kalaupun masuk syurga tergantung suami

Dari Ummi Salamah, sesungguhnya nabi Muhammad SAW telah berkata, “Barangsiapa diantara wanita yang meninggal dunia dan ketika itu suaminya suka kepadanya maka wanita itu akan masuk surga.” (H.R. Ibnu Majah dan Tirmizi)

5) kalau masuk syurga muslimah ttp menderita

QS 52 : 17 – 20 :

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam syurga dan kenikmatan. Mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka ; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka) : “Makan dan minumlah
dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.” Mereka bertelekan diatas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.”


6) muslimah menajdi pelampiasan sex

Nabi mengutus Ali kepada Khalid untuk menbawa Khumus (rampasan perang)
dan saya (Buraida) sangat membenci Ali, dan Ali sudah mandi (sesudah melakukan hubungan sex dengan budak perempuan dari hasil Khumus). Saya (Buraida) mengatakan kepada Khalid, “Tidakkah kamu melihat ini (i.e Ali)?” Ketika kita menemui nabi saya menyampaikan hal itu kepadanya. Dia (nabi) berkata, “Oh Buraida! Apakah kamu membenci Ali?” Saya mengatakan, “Ya”. Dia mengatakan, “Apakah kamu membencinya karena dia berhak mendapatkan lebih dari itu dari Khumus?”.

Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 137:

Kami mendapatkan wanita-wanita tangkapan dalam pampasan perang dan kami biasanya melakukan “coitus intteruptus” dengan mereka. Jadi kami menanyakan pada Rasulullah mengenai hal ini dan dia berkata, “Apakah kalian benar-benar melakukan itu?” mengulangi pertanyaan tersebut tiga kali, “Tidak ada jiwa yang sudah ditakdirkan untuk ada tapi akan datang, sampai Hari Kebangkitan.”

add saya:

Coitus intteruptus adalah menarik penis dari vagina pada waktu ejakulasi dan menumpahkan sperma pada tubuh wanita, cara ini termasuk hubungan sexuil tanpa penghamilan.


Quran 2:223

Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah ahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

add saya:

Bercocok tanam dalam hal ini adalah berhubungan badan / sexuil.


Sunaan Abu Dawud (Book 11, Number 2155)

Nabi Muhammad saw berkata: Jika ada dari kamu yang mengawini seorang wanita atau membeli seorang budak, dia seharusnya mengatakan: “Oh Allah, Saya memohon Engkau untuk yang terbaik darinya, dan dalam karakter alaminya yang telah Engkau berikan padanya; Saya berlindung pada Mu dari iblis dalam dirinya, dan karakter alami yang sudah Engkau berikan padanya.” Ketika dia membeli seekor onta, dia seharusnya memegang bagian atas onoknya (bagian yang menojol pada onta) dan mengatakan hal yang sama (seperti saat mengawini wanita atau membeli budak).

7) Muslimah mendatangkan kesialan

Shahih Muslim (Book 026, Number 5523)

Abdullah b. Umar memberitakan Rasulullah (saw) mengatakan: “Jika ada kesialan, itu ada di rumah, di isteri, dan di kuda.”


Dari semua yang telah dipaparkan bahwa ISLAM lah yang telah merendahkan harkat dan martabat wanita, padahal harkat dan martabat wanita adalah sama dimata Allah bahkan dilindungi oleh Konvensi Jenewa, wallahu'alam

Tidak ada komentar: