By Melayu Murtad Berjaya
Dalel 1.
Q 2:222
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Tetapi iannya (Mohammed) malah mengindahkan ayat ayat Quran yang kentara sekali bahwa mendekati wanita haid adalah suatu kotoran atawa najis, oleh sebab itulah lelaki tiada oleh wanita haid sebelum bersuci, berikut petikan hadist yang meceriterakan kemunafikan "nabi" Mohammed dengan isterinya:
Muhammad tidur bersama Umm Salama sewaktu Umm sedang mens, menciumnya tatkala puasa dan setelah itu mandi bersamanya dari satu baskom … (Sahih Bukhari 1.6.319)
Dikisahkan oleh Zainab bint Abi Salama:
Um-Salama berkata, "Saya mengalami mens ketika sedang berbaring dengan Nabi di bawah selimut wol. Lalu aku ke luar dari selimut, mengambil pakaian untuk mens dan mengenakannya. Rasul Allah berkata, “Apakah kau sedang mens?” Aku jawab, “Ya”. Lalu dia memanggilku dan merengkuhku ke bawah selimut wol.” Um Salama kemudian berkata, “Sang Nabi biasa menciumku saat dia puasa. Sang Nabi dan aku biasa mandi Janaba dari satu baskom.” (Sahih Bukhari: Volume 1, Buku 6, Nomer 319:)
Sewaktu Aisyah sedang mens, Muhammad seringkali memeluknya sewaktu mandi … (Sahih Bukhari, 1.6.298)
Dikisahkan oleh 'Aisha:
Sang Nabi dan aku biasa mandi dari baskom yang sama ketika kami berada di Junub. Sewaktu sedang mens, dia biasa menyuruhku mengenakan Izar (pakaian yang dikenakan di bawah pinggang) dan biasa memelukku. Ketika di Itikaf, dia biasa meletakkan kepalanya ke dekatku dan aku mencucinya ketika aku sedang mens.(Sahih Bukhari: Volume 1, Book 6, Number 298)
Muhammad meletakkan pipi dan dadanya diantara paha2 telanjang Aisyah yang sedang mens …. (Sunaan Abu Dawud, 1.0270)
Dikisahkan oleh Aisha, Ummul Mu'minin:
Umarah ibn Ghurab berkata bahwa bibinya menceritakan padanya ketika dia bertanya pada Aisyah: Bagaimana jika satu dari kami sedang mens dan dia dan suaminya tidak punya ranjang lebih dari satu? Dia (Aisyah) menjawab: Aku ceritakan padamu apa yang Rasul Allah telah lakukan:
Suatu malam Rasul Allah datang padaku ketika aku sedang menstruasi. Dia pergi ke tempat sembahyangnya, yakni tempat yang disediakan khusus untuk sembahyang di rumahnya. Dia tidak kembali sampai aku tidur nyenyak, dan dia merasa sakit karena kedinginan. Dan dia berkata: Datanglah mendekat padaku. Aku berkata: Aku sedang mens. Dia berkata: Bukalah paha2mu. Karenanya, aku membuka kedua pahaku. Lalu dia meletakkan pipi dan dadanya pada paha2ku dan aku biarkan sampai dia merasa hangat dan tertidur. (Sunaan Abu Dawud: Book 1, Number 0270)
Lantas siapa yang munafik tanpa mengindahkan dalel dalam Quranul Kareem?? walopun dia "nabi" apakah kemunafikkan dia dapat ditutupi lantaran dia "nabi"???Inikah contoh nabi Insanul Kamil???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar