Muhammad suka nguping
Sahih Bukhari
Volume 2, Book 23, Number 437:
Umar berkelana dengan nabi bersama sekelompok orang mengunjungi Ibn Saiyad, hingga mereka mereka melihat dia bermain dengan anak-anak lelaki dekat bukit-bukit Bani Mughala. Ibn Saiyad waktu itu hampir mencapai usia akil balig dan tidak melihat kami hingga nabi mengelusnya dengan tangannya dan berkata padanya, "Apakah kamu bersaksi bahwa aku rasul allah?" Ibn Saiya memandangnya dan berkata, "Aku bersaksi bahwa engkau adalah rasul orang-orang buta huruf." Lalu Ibn Saiyad menanyai nabi , "Apakah kamu bersaksi bahwa aku rasul allah?"
Nabi menyanggahnya dan berkata, "Aku percaya pada Allah dan Rasulnya." Lalu dia berkata pada Ibn Saiyad, "Bagaimana menurutmu?"
Ibn Saiyad menjawab, "Orang jujur dan penipu datang mengunjungi aku."
Nabi berkata, "Kamu bingung soal ini."
Lalu nabi berkata padanya, "Aku punya satu pikiran bagimu, dapatkah kamu beritahu aku apa itu?"
Ibn Saiyad berkata, "Al-Dukh (asap)."
Nabi berkata, "Biarlah kamu dalam kebodohan. Kamu tidak bisa melewati batasmu."
Tentang hal ini Umar berkata, "O Rasul Allah! Izinkan aku menjagal kepalanya."
Nabi berkata, "Jika dia itu Dajjal, kamu tidak bisa menang melawannya; dan jika dia bukan tidak ada gunanya membunuh dia."
Umar menambahkan: Belakangan rasul allah pergi lagi bersama Ubai bin Ka'b ke taman pohon kurma di mana Ibn Saiyad tinggal. Nabi ingin mendengar apa yang dikatakan Ibn Saiyad sebelum Ibn Saiyad dapat melihatnya, dan nabi melihatnya berbaring ditutupi sehelai kain dan dari situ gumamannya terdengar. Ibu Ibn Saiyad mellihat rasul allah ketika dia bersembunyi di balik batang pohon kurma. Diapun berseru pada Ibn Saiyad, "O Saf! Ada Muhammad di sini." Dan mendengar itu Ibn Saiyad bangun. Nabi berkata, "Jika saja perempuan itu membiarkan dia (tidak mengganggunya) Ibn Saiyad pasti sudah mengungkapkan kenyataannya.
Volume 2, Book 23, Number 437:
Umar berkelana dengan nabi bersama sekelompok orang mengunjungi Ibn Saiyad, hingga mereka mereka melihat dia bermain dengan anak-anak lelaki dekat bukit-bukit Bani Mughala. Ibn Saiyad waktu itu hampir mencapai usia akil balig dan tidak melihat kami hingga nabi mengelusnya dengan tangannya dan berkata padanya, "Apakah kamu bersaksi bahwa aku rasul allah?" Ibn Saiya memandangnya dan berkata, "Aku bersaksi bahwa engkau adalah rasul orang-orang buta huruf." Lalu Ibn Saiyad menanyai nabi , "Apakah kamu bersaksi bahwa aku rasul allah?"
Nabi menyanggahnya dan berkata, "Aku percaya pada Allah dan Rasulnya." Lalu dia berkata pada Ibn Saiyad, "Bagaimana menurutmu?"
Ibn Saiyad menjawab, "Orang jujur dan penipu datang mengunjungi aku."
Nabi berkata, "Kamu bingung soal ini."
Lalu nabi berkata padanya, "Aku punya satu pikiran bagimu, dapatkah kamu beritahu aku apa itu?"
Ibn Saiyad berkata, "Al-Dukh (asap)."
Nabi berkata, "Biarlah kamu dalam kebodohan. Kamu tidak bisa melewati batasmu."
Tentang hal ini Umar berkata, "O Rasul Allah! Izinkan aku menjagal kepalanya."
Nabi berkata, "Jika dia itu Dajjal, kamu tidak bisa menang melawannya; dan jika dia bukan tidak ada gunanya membunuh dia."
Umar menambahkan: Belakangan rasul allah pergi lagi bersama Ubai bin Ka'b ke taman pohon kurma di mana Ibn Saiyad tinggal. Nabi ingin mendengar apa yang dikatakan Ibn Saiyad sebelum Ibn Saiyad dapat melihatnya, dan nabi melihatnya berbaring ditutupi sehelai kain dan dari situ gumamannya terdengar. Ibu Ibn Saiyad mellihat rasul allah ketika dia bersembunyi di balik batang pohon kurma. Diapun berseru pada Ibn Saiyad, "O Saf! Ada Muhammad di sini." Dan mendengar itu Ibn Saiyad bangun. Nabi berkata, "Jika saja perempuan itu membiarkan dia (tidak mengganggunya) Ibn Saiyad pasti sudah mengungkapkan kenyataannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar